TROUBELSHOUTING GENERATOR SINKRON
Setelah syarat syarat sinkron terpenuhi dan genset sudah dalam keadaan parallel , maka generator tidak serta merta akan beroperasi dengan semestinya atau sesuai yang diharapkan.
Setelah syarat syarat sinkron terpenuhi dan genset sudah dalam keadaan parallel , maka generator tidak serta merta akan beroperasi dengan semestinya atau sesuai yang diharapkan.
Banyak kemungkinan error atau alarm
yang mengindikasikan bahwa generator dalam kondisi tidak abnormal dari beberapa
kondisi alarm/error yang mungkin terjadi antara lain:
·
Reverse Power
·
Los of Excitasi
·
Out Of synchrone
·
Rate Out Change Of Frekuensi (
R.O.C.O.F )
Panel singkron |
Bagaimana masalah diatas terjadi………?
1.
Pada saat generator dalam
keadaan parallel , satu satunya yang mengikat antara kerja generator tersebut
adalah sambungan kabel power berarti parallel secara elektrik bukan
mekanik.Dengan kondisi demikian parametr listrik yang bekerja adalah tegangan ,
Arus dan frekuensi, dari arus dan tegangan akan terbaca Kw dan Cos phi. Pada
Generator yang mempunyai Electrical Goovernor dimana jika setting droopnya pada
0 % berarti putaran/ frekuensi akan diatur tetap pada frekuensi nominal yaitu
50 Hz lain.
Jika kedua atau lebih generator tersebut dibebani maka Masing2 akan
menunjukkan beban kw listrik. Namun sesaat kemudian salah satu dari genset tersebut
penunjukan beban kwnya akan turun bersamaan dengan tersebut penunjukan beban kw
genset lain akan naik.
Jika diseimbangkan lagi menjadi sama dengan mengatur
adjust speed.. tidak lama kemudian akan mempunyai kondisi yang sama. Hal ini
disebabkan masing masing genset mempertahankan kecepatan nominalnya sehingga
terjadi saling tarik-ulur karena sifat dari parallel ini adalah Rigid / keras/
kaku.
Kalo kondisi ini tidak dimonitor oleh operator maka akan penurunan akan
berlebihan dan imbasnya terjadi reverse power. Dan kondisi inilah
yang tidak dikehendaki yang tidak seharusnya generator dijaga terus menerus.
2.
Demikian juga dengan beban Kvar
yang diwakili oleh penunjukan Power factor. JikaAVR nya di setting droopnya
pada 0 % berarti AVR mempertahankan tegangannya pada berbagai level beban akan
tetap sesuai setingan awal yaitu tegangan nominal.
Kejadiannya akan sama dengan
penunjukan Kw yang harus selalu dijaga agar penunjukan tidak naik turun. Karena
sifat dari hubungan tegangan ini adalah kaku sehingga terjadi tarik menarik
yang efeknya penunjukan power factor bisa sangat leading dan implikasinya akan
terjadi loss of excitasi
Maka untuk memenuhi harapan agar sinkron genset berjalan
sempurna maka diperlukan pemahaman sebagai berikut :
·
Dalam proses parallel generator
dengan manual control / manual sinkron adalah diperlukannya kondisi Droop.
Droop yang dimaksud ada 2 macanm yaitu Droop Speed dan Droop Voltage dengan
satuan prosen.
·
Fungsi Utama adanya kondisi
droop Speed dan droop Voltage adalah untuk mencapai kestabilan dalam kondisi
sinkron. Kestabilan ini dapat dilihat dari penunjukan kw meter dan power factor
meter yang tidak hunting naik turun..bahkan bisa sampai reverse. Dimana antara
2 genset disinkron secara elektrik dengan memparalelkan tegangannya membutuhkankelenturan
ikatan listrik selama kondisi sinkron berlangsung. Untuk hal tersebut
maka dibutuhkan kondisi droop baik droop speed maupun droop voltage.
·
Yang dimaksud dengan droop speed
adalah perbandingan selisih putaran/frekuensi pada beban kosong dikurangi kecepatan/frekuensi
beban penuh dibagi kecepatan/frekuensi beban kosong. Sebagai contoh pada beban
kosong disetting pada frekuensi 50 Hz dan pada beban penuh turun sampai
frekuensi 48 Hz. Sehingga droopnya dapat dihitung 50-48 / 50 = 4 %
·
Yang dimaksud dengan droop
Voltage adalah selisih antara tegangan beban kosong dikurangi tegangan pada
beban penuh dibagi tegangan beban kosong . Sebagai contoh 400 V – 390 V / 400 V
= 2,5 % Dalam pengoperasian
panel sinkron yang didesain dengan pengaturan manual. Maka Kondisi yang
diharapkan adalah kondisi stabil dari penunjukan kw
meter dan power factor meter.
Dua parameter tersebut cukup untuk menandakan
bahwa Generator tersebut sudah berjalan dengan semestinya meskipun terkadang
penunjukan beban KW dan Kvar tidak bisa dipastikan sama .Hal ini karena
generator tersebut masih benar benar manual operasional belum ada tambahan
perangkat lain sperti halnya load sharing / load balancing.
Pengaturan daya
(kw) dan pengaturan Power factor diserahkan sepenuhnya oleh operator secara
manual.Pada Genset yang mempunyai system governor mekanik pengaturan droop
sudah ada dan melekat dalam sifat dasar dari generator tersbut dimana dalam
pembebanan secara otomatis turun frekuensinya 4 – 6 %..
Pada genset yang
mempunyai Electical Governor biasanya mempunyai speed control dan dalam salah
satu settingan speed control terdapat parameter setting droop berupa trimmer
yang dapat diputar 270 derajat untuk pengaturan droop voltage dari 0 – 10
derajat.
Di posisi tengan atau middle bisa diartikan setting dengan nilai 5 %..
Maka khusus untuk mesin genset yang mnggunakan mekanikal governor setting awal
frekuensi pada nominal nilai 52 Hz, dengan harapan jika berbeban kondisi penuh
atau setengah penuh frekuensi bisa turun hingga tepat pada 50 Hz.
DROOP SPEED
1.
Jika dua buah atau lebih bekerja
secara parallel dan dibebani dengan beban listrik , maka masing masing
generator mempunyai kecenderungan untuk tarik menarik beban. Karena masing
masing genset mempertahankan putaran mesin sendiri sendiri atau dengan kata
lain masing masing berputar sendiri secara independent.
2.
Pada satu kondisi dimana salah
satu genset berbeban lebih dibandingkan dengan yang lain, maka potensi
droop/penurunan putaran akan juga semakin besar.
3.
Dengan adanya penurunan putaran
inilah beban yang semula lebih besar, secara hukum listrik akan terbagi ke
generator lain.
4.
Demikian juga dengan genset yang
semula mempunyai beban kecil, karena generator lain mengalami droop maka akan
menerima pembagian beban dari generator 2 tersebut sehingga beban akan menambah
menyeimbangkan dengan yang lain.
5.
Dengan kondisi tersebut maka
masing masing genset akan saling menyeimbangkan sehingga penunjukan kw akan
tenang dan stabil.
Power Factor di perlukan droop Kit /ct droop
1.
Jika generator berbeban maka
akan timbul arus dalam lilitan phasenya. Arus ini disensor dan dibaca
besarannya oleh CT Droop. CT droop selanjutnya memberikan signal berupa arus ke
AVR. Dan AVR ini akan melakukan pengurangan Exsitasi ke Exciter dengan demikian
terjadi droop Voltage. Berapa besaran nilai droop ini tergantung dari berapa
setting droop dan berapa besar arus beban saat itu.
2.
Jika dua buah generator dalam
keadaan kerja parallel dibebani dengan beban listrik maka masing masing genset
akan mengeluarkan arus beban.
3.
Arus yang di terima oleh masing
masing genset sebenarnya mempunyai kecenderungan tidak seimbang karena adanya
factor tarik menarik tadi. Pada saat terjadi potensi kenaikan arus yang tidak
seimbang / lebih besar maka penunjukan power factor akan lebih leaging.
4.
Bersamaan dengan kejadian
tersebut Droop kit bekerja memberikan input berupa arus yang lebih besar dan
secara otomatis AVR mengkompensasikan dengan mengurangi exsitasi ke exciter.
Denag berkurangnya exsitasi ini tegangan akan mengalami sedikit penurunan.
5.
Dengan penurunan inilah maka
power factor akan terkontrol kembali pada kondisi normal /tidak terlalu
induktif.
6.
Sebaliknya jika generator
mendapatkan bagian arus yag lebih kecil , maka penunjukan Power factor akan
lebih leading. Maka Droop kit akan memberikan masukkan ke AVR lebih kecil
sehingga terjadi sedikit kenaikan tegangan.
7.
Kenaikan tegangan inilah maka
power factor akan terkontrol kmbali ke posisi Normal .
8.
Kondisi yag saling mengimbangi
inilah yang menyebabkan power factor bekerja stabil / tidak hunting.
Kondisi stabil kw meter serta power factor diatas bukanlah
persamaa beban dan persamaan power factor karena masing masing tidak terhubung
load sharing dan load Kvar.
Hubungi kami apabila ada masalah pada panel singkron anda :
TUKANG LISTRIK 71 |